DEFINISI KEBENARAN

Suatu ketika ada sebuah kisah Pencari Kebenaran sungguh-sungguh namun dia tidak tahu harus dengan cara bagaimana kebeneran harus didapat berikut ini sebuah kisah mereka : Ketika Raja mengunjungi pertapaan pertapaan guru agung Zen Lin Chi, Ia heran karena melihat lebih dari sepuluh ribu petapa tinggal bersama Guru Agung itu disana. Karena raja ingin tahu berapa persis jumlah petapa disitu, ia pun bertanya kepada Lin Chi.

”Berapa banyakkah muridmu?”

”Empat atau paling banyak lima.” Jawab Lin Chi

Sang raja bingung tak tahu, tiba-tiba guru pertapa tersebut dia mengetahui jumlah dari sekian banyak bisa dibilang ribuan tapi mengatakan hanya empat atau paling banyak lima, sesungguhnya yang dikatakannya itu benar atau salah ? “Ah, sudahlah yang penting aku sudah mengetahuinya” dan Raja pun kembali kekerajaannya untuk melanjutkan tugasnya sebagai seorang Raja.
.
Selama ini kita sering bertanya-tanya tentang arti kebenaran itu apa? Bagaimana seseorang yang dikatakan benar? Seperti apa bentuk kebenaran? Untuk apa kebenaran tersebut? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang belum terjawab bagi kita, mari kita membuka semua keterbatasan kita untuk menjelajahi kebenaran.

Menurut Oxford Learner's Pocket Dictionary, truth atau kebenaran itu adalah :

The true facts about something, rather than things that have been invented or guessed; quality or state of being based on fact; fact that is generally accepted as true.

Kamus Oxford menterjemahkan kebenaran dengan beberapa pengertian :
1. Fakta atau keyakinan yang dapat diterima sebagai sesuatu yang benar.
2. Kualitas atau keberadaan yang benar,
3. Sesuatu yang benar;
4. Kebenaran adalah satu dari dua pilihan penilaian terhadap suatu hal yang diberikan seseorang setelah memalui serangkaian pertimbangan yang didasarkan pada suatu standar.

Kebenaran berasal dari kata benar yang diberi awalan dan imbuhan (ke-an), Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa benar berarti : 1. Sesuai sebagaimana adanya (seharusnya); Betul; Tidak Salah : apa yang dikatakan itu ---- ; jawabannya ---- semua ; menempuh jalan yang ---- . 2. Tidak berat sebelah; adil: keputusan hakim hendaknya ---- . 3. Dapat dipercaya (cocok dengan keadaan yang sesungguhnya); Sah; Tidak Bohong; Sejati : karena diancam akan dibunuh, ia memberikan kesaksian yang tidak ---- ; Surat keterangan yang ---- ; Kalau itu berita RRI, tentu ---- . 4. Sangat; Sekali; Sungguh : mahal ---- buku ini ; Penjahat itu kejam ---- ; Pagi ---- ia sudah berangkat.

Arti diatas mungkin dalam benak kita sedikit tergambar dengan definisi kebenaran namun masih terlihat samar, asalkan kita tahu sedikit tentang kebenaran itu mari kita menjelajahi kebenaran lebih mendalam agar kelihatan lebih jelas lagi akan arti kebenaran tersebut.

Seperti yang dijelaskan pada pengantar sebelumnya bahwa kebenaran itu sangat dekat kaitannya dengan kehidupan kita, dan sebuah kebenaran mengandung sebuah makna keutamaan bagi hidup kita. Jadi kebenaran dapat disimpulkan bahwa Kebenaran adalah sebuah kenyataan yang mengandung nilai keutamaan. Perlu kita ketahui bahwa keutamaan terdapat sebuah kebaikan yang dimana memilki arti tersendiri antara lain ketuhanan, kebijaksanaan, kejujuran, kebaikan, keadilan, keidahan, kebutuhan dll. Itu semua terang-kum dalam sebuah pemahaman akan kebenaran, sehingga dapat diartikan bahwa kebenaran adalah kenyataan yang mengandung nilai keutamaan.

Asal mula segala kebenaran berasal dari tuhan kemudian kebenaran itu bercabang menjadi berbagai macam yang sesuai dengan kriterianya individu masing-masing sehingga perbedaan pendapat tak bisa dipungkiri adanya dalam kehidupan ini.

Dalam sebuah kebenaran terdapat banyak wujud dari kebenaran itu sendiri, baik yang bersifat jasmani berupa indrawi maupun yang bersifat batiniah rasio, maupun intuisi, bagi subjek dalam kebenaran. Sedangkan kebenaran berdasarkan yang sifatnya indrawi dan yang non indrawi memiliki keterbatasan dalam memahami kebenaran tersebut dan manusia dalam setiap dirinya telah mengakui ada sesuatu yang diluar kemampuan manusia itu sendiri sehingga manusia membutuhkan pengemban dari sesuatu yang tidak memiliki keterbatasan tersebut yang tiada lain dan tiada bukan adalah yang pantas untuk mengemban segala prioritas yang tak terbatas oleh ruang dan waktu kemudian manusia mengakui bahwa yang memiliki sifat maha segalanya adalah tuhan.

Apa hubungan tuhan dengan kebenaran? Mengapa tuhan menciptakan kebenaran? Mengapa dia selalu benara dalam kehendak dan kuasanya? Semua akan dijawab pada kebenaran absolute berikutnya, dibab ini kita mencari definisi kebenaran dulu agar tahu segala hal tentang kebenaran tersebut dan mengerti substansi dari kebenaran tersebut.

Apa definisi kebenaran dan apa saja macam kebenaran ?

Ada yang mengatakan kebenaran adalah sebuah kenyataan kalau seandainya pernyataan itu benar berarti segala sesuatu itu benar dan tidak ada yang salah, ketika seseorang melakukan pembunuhan apakah itu bisa dikatakan benar ? tentu saja kita mengatakan bahwa itu merupakan suatu kesalahan yang dilakukan manusia dalam menjalani kehidupan, terus bagaimana yang dikatakan kebenaran. Jikalau kita menambahkan sebuah kenyataan dengan suatu keutamaan kita pasti tidak dapat memungkirinya sebagai seorang manusia yang hidup dalam Kenyataan dan sangat meyakini akan adanya suatu keutamaan. Sehingga manusia dapat disimpulkan bahwa kebenaran adalah suatu kenyataan yang mengandung nilai keutamaan.

Apa saja nilai-nilai keutamaan yang telah diakui manusia dalam kehidupan sehari ?

Sebuah nilai keutamaan adalah sesuatu yang mengakui bahwa akan adanya sebuah hal yang bersifat mutlak, terus apakah sebuah keutamaan hanya sebatas hal mutlak dan kesempernaan. Padahal masih banyak keutamaan yang diidamkan oleh setiap manusia yaitu sebuah kebaikan, atau dengan kata lain bahwa hal-hal lebih didahulukan oleh seorang manusia.

Perlu kita ketahui bahwa keutamaan terdapat sebuah kebaikan yang dimana memilki arti tersendiri antara lain ketuhanan, kebijaksanaan, kejujuran, kebaikan, keadilan, keidahan, kebutuhan dll. Itu semua terangkum dalam sebuah pemahaman akan kebenaran, sehingga dapat diartikan bahwa kebenaran adalah kenyataan yang mengandung nilai keutamaan. Dalam setiap macam-macam kebenaran tersebut semua itu akan dijelaskan secara terperinci dari tiap judul ada dalam buku ini.

Secara garis besar kebenaran ada dua macam walaupun pada dasarnya kebenaran itu adalah sesuatu hal yang menyeluruh baik itu untuk sesama manusia maupun dengan tuhannya. Untuk lebih mudah memahami macam kebenaran yaitu :

1. kebenaran absolut yang segala sesuatunya memiliki proporsi yang ada dalam keabsolutan tersebut.

2. kebenaran relative yang memiliki berbagai macam cabang sesuai dengan bidang masing-masing.

Imam Al-Ghazali mengisahkan suatu cerita dalam kehidupan Isa bin Maryam. Pada suatu hari Isa melihat orang-orang duduk bersedih di sebuah tembok, dipinggir jalan.

“Apa gerangan yang merundungmu semua?”

“Kami menjadi seperti ini lantaran ketakutan kami menghadapi neraka.”

Isapun meneruskan perjalanannya, dan melihat sejumlah orang berkelompok berduka dalam berbagai gaya dipinggir jalan.

“Apa gerangan yang merundung kalian?”

“Keinginan akan sorga telah membuat kami semua begini.”

Kemudian ia melanjutkan perjalanannya lagi, sampai ia bertemu dengan kelompok ketiga. Tampaknya orang-orang itu telah menderita amat sangat, tetapi wajah mereka bersinar bahagia.

“Apa gerangan yang telah membuatmu begitu?”

“Semangat Kebenaran. Kami telah melihat Kenyataan, dan hal itu telah menyebabkan kami melupakan tujuan-tujuan lain yang sepele.”
.
“Orang-orang itu telah sampai. Pada Hari Perhitungan nanti, merekalah yang akan berada di Sisi Tuhan.”

Kisah diatas menunjukan bahwa keutamaan pencari kebenaran lebih diutamakan bahkan orang yang mencari kebenaran wajahnya selalu disinari oleh berbagai macam cahaya kebenaran walupun mereka diberikan kesedihan namun itu tak berarti bagi mereka.

Seperti yang diceritakan oleh Imam Ghazali diatas mereka yang berada dijalan kebenaran memandang sebuah masalah bukanlah hal yang memberatkan bagi mereka namun dalam sebuah maslah tersebut para pencari kebenaran tersebut selalu mengambil hikmah di setiap kejadian baik itu berupa kejadian yang terburuk sekalipun bagi mereka, mereka tetap tabah menjalaninya.

Setiap segala sesuatu permasalahan yang ada di dunia ini, baik itu berasal dari dalam maupun dari luar dirinya, para pencari kebenaran tidak pernah mencari kambing hitam untuk menyelesaikan masalahnya ataupun mencari jalan pintas dan lari dari masalah yang justru akan dapat menimbulkan masalah lagi, mereka selalu menetapkan dirinya untuk selalu menjunjing tinggi kebenaran dan selalu menimbah ilmu dari masalah tersebut.


Daftar Isi
Daftar Pustaka


Refensi :
Nurdinillah Ade Katari, Paradigma Kebenaran, 2012.
Di sini atau di sini.


Tertarik, Silahkan Hubungi :
HP : 0852 9998 3075 (SMS ONLY)
Email : penerbitmarkah01@ymail.com, Rayadesain01@ymail.com