KEBENARAN ABSOLUTE

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang. (An-Nisaa: 174)

Kebenaran absolute merupakan kebenaran yang bersifat ilahi yang tolak ukurnya adalah Tuhan Yang Maha Mengetahui serta menganjarkan akan sesuatu kebenaran yang hakiki dan bersifat absolut.

Kebenaran ilahi merupakan kebenaran yang dapat ditangkap oleh setiap nurani manusia karena nurani bagian manusia yang paling suci dan tak dapat dikotori oleh sesuatu yang bersifat semu atau sesuatu hal yang dapat meragukan.

Seluruh tingkat kebenaran bersumber kepada kebenaran ilahi yang menjadikan manusia baik itu menemukan kebenaran itu sendiri maupun menjalankan apa yang segala tujuan hidup manusia untuk menuju jalan kebenaran.

Sesungguhnya Kami benar-benar telah memhawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu. (Az-Zukhruf: 78)

Kebanyakan dari seluruh manusia mencari kebenaran dengan jalannya sendiri yang menyebabkan timbul adanya sebuah kebencian ataupun permusuhan antar sesama manusia itu sendiri, mereka bersi-kokoh mempertahankan kebenarannya masing-masing namun sangat disayangkan bahwa yang mereka cari hanyalah sebuah pembenaran bukan kebenaran karena manusia masih diselimuti akan adanya nafsu yang menyebabkan dia tidak bisa membedakan anatara kebenaran dan pembenaran.

Selama diri ini masih diselimuti oleh nafsu yang dicari hanyalah sebuah hal sia-sia tak ada gunanya sama sekali bagi mereka, sebagian dari mereka diberi perunjuk untuk menerima kebenaran tersebut sebagian lagi mereka mengabaikannya, namun amat disayangkan bahwa kebenaran yang mereka ketahui hanya sebatas untuk pengetahuan semata tidak menjalankan apa yang ada dijalankan dari kebenaran.

Sebagian orang begitu erat memegang apa yang mereka anggap sebagai kebenaran. Ketika kebenaran sejati betul-betul datang, belum tentu mereka membuka pintu hati mereka.

Didunia ini yang ada hanya kebenaran selain daripada itu hanya kesesatan belaka itu kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya mereka ada-adakan. (Al-Qasas: 75)

Ketika mereka menjelaskan tetang kebenaran tersebut mereka anggap sebagai doktrin belaka yang didalamnya tidak ada kebenaran sedikitpun padahal dalam sebuah kebenaran tidak ada doktrin didalam-nya selainn kebenaran itu sendiri, seperti halnya dalam Tuhan mengarjakan kepada kita melalui akal kita bahwa 3 + 4 = 7, 5 + 2 = 7, 6 + 1 = 7, itu semua menunjukkan bilangan 7 dengan berbagai macam jalan yang ditempuh oleh mereka, namun mereka hanya melihat symbol dari angka tersebut, tidak melihat apa yang terkandung dalam bilangan tersebut yang sesungguhnya berada diluar jangkauan mereka untuk mendapatkan sebuah bilangan atau jumlah yang diciptakan oleh Tuhan.

Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar". (An-Naml: 64)

Sesungguhnya kalau kita mau mengakui berbagai kesalahan dan merenunginya sebagai sebuah kesalahan dan adanya sebuah pembenaran dalam diri yang pernah dilakukan maka pintu kebenaran akan terbuka kembali walaupun tidak mudah untuk menempuhnya karena musuh utama kita adalah diri sendiri yang tak luput d itu kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya mereka ada-adakan. (Al-Qasas: 75)

Ketika mereka menjelaskan tetang kebenaran tersebut mereka anggap sebagai doktrin belaka yang didalamnya tidak ada kebenaran sedikitpun padahal dalam sebuah kebenaran tidak ada doktrin didalam-nya selainn kebenaran itu sendiri, seperti halnya dalam Tuhan mengarjakan kepada kita melalui akal kita bahwa 3 + 4 = 7, 5 + 2 = 7, 6 + 1 = 7, itu semua menunjukkan bilangan 7 dengan berbagai macam jalan yang ditempuh oleh mereka, namun mereka hanya melihat symbol dari angka tersebut, tidak melihat apa yang terkandung dalam bilangan tersebut yang sesungguhnya berada diluar jangkauan mereka untuk mendapatkan sebuah bilangan atau jumlah yang diciptakan oleh Tuhan.

Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar". (An-Naml: 64)

Sesungguhnya kalau kita mau mengakui berbagai kesalahan dan merenunginya sebagai sebuah kesalahan dan adanya sebuah pembenaran dalam diri yang pernah dilakukan maka pintu kebenaran akan terbuka kembali walaupun tidak mudah untuk menempuhnya karena musuh utama kita adalah diri sendiri yang tak luput dari kesalahan dan kesempurnaan hanya milik Tuhan semata.

“pendapat saya adalah kebenaran itu mutlak bukan sekedar opini dan bahwa anda, tuan Protagoras, mutlak sekali keliru. Karena ini adalah pendapat saya maka anda harus mau mengakui bahwa itu adalah benar sesuai filsafat anda.” (Socrates)

Socrates telah mengakui bahwa kebenaran mutlak itu ada sesuai apa yang dikatakannya pada dia berdialog dengan protagoras, disitu dia telah mengakui adanya kebenaran relative yang diyakini oleh protagoras, namun sayangnya protagoras tidak menyadari bahwa dalam sebuah keyakinannya tentang apa yang disebut dengan kebenaran relative harus mengakui pendapat seseorang dalam meyakini sebuah kebenaran absolute, jadi dengan keberadaan kebenaran relative maka kebenaran tersebut dapat menambah kadar keimanan dari kebenaran absolute.

Lantas apakah upaya terakhir kebenaran manusia ?
Kesalahan-kesalahan manusia yang tak terbantahkan.
(Friedrich Nietzsche, The Gay Science)

Alangkah disayangkan bila manusia memper-tahankan kebenarannya sesuai dengan dirinya sendiri untuk menolak kebenaran bersifat ilahiah karena yang mereka pertahankan adalah nafsu mereka yang padahal akhirnya akan menjerusmuskan pada kenistaan.

***


Daftar Isi
Daftar Pustaka


Refensi :
Nurdinillah Ade Katari, Paradigma Kebenaran, 2012.
Di sini atau di sini.


Tertarik, Silahkan Hubungi :
HP : 0852 9998 3075 (SMS ONLY)
Email : penerbitmarkah01@ymail.com, Rayadesain01@ymail.com